Apa Itu VSAT or Teknologi
Satelite...
Perkembangan
Teknologi Informasi saat ini sangat cepat yang diimbangi dengan perubahan
bisnis perusahaan, dimana saat ini setiap perusahaan atau institusi menggunakan
suatu solusi IT contohnya saja penggunaan TI dalam bidang Komunikasi Data. Ada
banyak perusahaan baik yang menjadikan IT sebagai senjata utama atau hanya
sebagai tools menggunakan komunikasi data untuk mengintegrasikan sistem mereka
dalam satu jaringan yang terpusat. Secara Garis besar teknologi Komunikasi data
dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu komunikasi data berbasis Satelite,
Wireless, dan Teresterial. Penjelasan berikut penulis mencoba untuk menjelaskan
beberapa teknologi yang digunakan dalam komunikasi data.
VSAT = Very Small Aperture
Terminal
VSAT
kependekan dari Very Small Aperture Terminal,
sebuah terminal yang digunakan dalam komunikasi data satelit, suara dan sinyal
video, tidak termasuk broadcast televisi.
VSAT terdiri dari dua bagian, sebuah transceiver
yang
ditempatkan di luar (out doors)
yang dapat langsung terjangkau oleh satelit dan sebuah alat yang di tempatkan
di dalam ruangan yang menghubungkan transceiver
dengan
alat komunikasi para pengguna, PC misalnya. Transceiver
menerima
dan mengirim sinyal ke transponder satelit di langit. Satelit mengirim dan
menerima sinyal dari sebuah ground
station komputer
yang berfungsi sebagai hub untuk sistem tersebut. Masing-masing komputer
pengguna terhubungkan oleh hub ke satelit, membentuk sebuah topologi bintang (star
topology).
Hub tersebut mengatur keseluruhan operasional network.
Agar sebuah komputer pengguna dapat melakukan komunikasi dengan lainnya,
transmisinya harus terhubung dengan hub yang kemudian mentransmisikan kembali
ke satelit, setelah itu baru dikomunikasikan dengan komputer pengguna VSAT yang
lain.
Sebenarnya
piringan VSAT tersebut menghadap ke sebuah satelit geostasioner. Satelit
geostasioner berarti satelit tersebut selalu berada di tempat yang sama sejalan
dengan perputaran bumi pada sumbunya. Satelit geostasioner mengorbit selalu
pada titik yang sama di atas permukaan bumi, katakanlah di atas Monas, maka dia
akan selalu berada di atas sana dan mengikuti perputaran bumi pada sumbunya.
Sistem ini mengadopsi teknologi TDM dan TDMA. Umumnya konfigurasi VSAT adalah
seperti bintang. Piringan yang ditengah disebut hub dan melayani banyak
piringan lainnya yang berlokasi di tempat yang jauh. Hub berkomunikasi dengan
piringan lainnya menggunakan kanal TDM dan diterima oleh semua piringan
lainnya. Piringan lainnya mengirimkan data ke hub menggunakan kanal TDMA.
Dengan cara ini diharapkan dapat memberikan koneksi yang baik untuk hubungan
data, suara dan fax. Semua lalu lintas data harus melalui hub ini, bahkan jika
suatu piringan lain hendak berhubungan dengan piringan lainnya. Hub ini
mengatur semua rute data pada jaringan VSAT. Frame
TDM selalu berukuran 5.760 byte.
Setiap
frame memiliki 240 sub-frame. Setiap subframe adalah 24 byte. Panjang waktu
frame tergantung pada data rate outbound yang dipilih. TDMA selalu pada 180 ms.
TDMA disinkronisasi untuk memastikan bahwa kiriman data yang berasal dari
stasiun yang berbeda tidak bertabrakan satu dengan yang lainnya. satelit
komunikasi. Kinerja yang utama dari pada sistem satelit untuk aplikasi ini
adalah Receive G/T, EIRP dan Linieritas Penguat Daya. Besarnya nilai G/T dan
EIRP akan sangat menentukan sekali besarnya ukuran terminal VSAT, yang pada
akhirnya menentukan nilai ekonomisnya. Namun penambahan EIRP dan G/T akan
menyebabkan harga satelit menjadi naik. Oleh karena itu penentuan karakteristik
payload transponder merupakan salah satu kunci sukses agar sistem multimedia
dapat berjalan dengan baik.
Pada
bagian selanjutnya kita akan membahas tentang kerakteristik dari pada payload
transponder satelit yang merupakan inti dari pembahasan ini.Sistem satelit yang
banyak dipakai pada saat ini adalah satelit yang non regenerative yaitu hanya
melakukan fungsi merelay tanpa ada pemrosesan sinyal baik itu modulasi dan
demodulasi. Penggunaan sistem satelit regenaratif akan menyebabkan harga dari
satelit ituakan naik dikarenakan teknologi yang dipergunakan untuk aplikasi di
ruang angkasa belum banyak dipakai untuk mencapai nilai ekonomisnya.
Keuntungan dengan VSAT
1.
Koneksi dimana saja. Tidak perlu LOS dan tidak ada masalah dengan jarak,
2.
Jangkauan cakupannya yang luas baik nasional, regional maupun global.
3.
Pembangunan infrastrukturnya relatif cepat untuk daerah yang luas, dibanding
teresterial.
4.
Komunikasi dapat dilakukan baik titik ke titik maupun dari satu titik ke banyak
titik secara broadcasting, multicasting
5.
kecepatan bit akses tinggi dan bandwidth lebar. VSAT bisa dipasang dimana saja
selama masuk dalam jangkauan satelit,
6.
Handal dan bisa digunakan untuk koneksi voice, video dan data, dengan
menyediakan bandwidth yang lebar
7.
jika ke internet jaringan akses langsung ke ISP router dengan keandalannya
mendekati 100%
8.
Sangat baik untuk daerah yang kepadatan penduduknya jarang dan belum mempunyai
infrastuktur telekomunikasi.
9.
harga relatif mahal karena menyewa dengan sebuah provider
Kerugian VSAT
- untuk melewatkan sinyal TCP/IP, besarnya throughput akan terbatasi karena delay propagasi satelit geostasioner. Kini berbagai teknik protokol link sudah dikembangkan sehingga dapat mengatasi problem tersebut. Diantaranya penggunaan Forward Error Correction yang menjamin kecilnya kemungkinan pengiriman ulang.
- Waktu yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya melalui satelit adalah sekitar 700 milisecond, sementara leased line hanya butuh waktu sekitar 40 milisecond. Hal ini disebabkan oleh jarak yang harus ditempuh oleh data yaitu dari bumi ke satelit dan kembali ke bumi. Satelit geostasioner sendiri berketinggian sekitar 36.000 kilometer di atas permukaan bumi.
- Curah Hujan yang tinggi, Semakin tinggi frekuensi sinyal yang dipakai maka akan semakin tinggi redaman karena curah hujan. Saat ini band frekuensi yang banyak dipakai untuk aplikasi broadcasting adalah S-band, C-Band dan Ku-Band. Untuk daerah seperti Indonesia dengan curah hujan yang tinggi penggunaan Ku-band akan sangat mengurangi availability link satelit yang diharapkan. Sedangkan untuk daerah daerah sub tropis dengan curah hujan yang rendah penggunaan Ku-Band akan sangat baik. Pemilihan frekuensi ini akan berpengaruh terhadap ukuran terminal yang akan dipakai oleh masing masing pelanggan.
- Rawan sambaran petir gledek
- Sun Outage, Sun outage adalah kondisi yang terjadi pada saat bumi-satelit-matahari berada dalam satu garis lurus. Satelit yang mengorbit bumi secara geostasioner pada garis orbit geosynchronous berada di garis equator atau khatulistiwa (di ketinggian 36.000 Km) secara tetap dan mengalami dua kali sun outage setiap tahunnya. Energi thermal yang dipancarkan matahari pada saat sun outage mengakibatkan interferensi sesaat pada semua sinyal satelit, sehingga satelit mengalami kehilangan komunikasi dengan stasiun bumi, baik headend/ teleport maupun ground-segment biasa.
- Debu Meteroit,
- Seringkali menembakan gas hydrazine (H2Z) agar rotasi satelit agar satelit stabil di orbit, satelit perlu beberapa kali di kalibrasi agar tetap pada orbitnya. Bersambung …..
Sumber
: http://www.goes.noaa.gov/, http://www.weather.gov/sat_tab.php?image=ir, http://www.lyngsat.com/
Postting Terkait